Padang Lawas (Humas). ASN Kantor Kemenag Kabupaten Padang Lawas mendapatkan screening kesehatan dalam bentuk layanan Deteksi Dini Kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) Tahun 2023 yang dilaksanakan oleh Puskesmas Sibuhuan di Halaman Kantor Kemenag Kabupaten Padang Lawas, Kamis (06/07) pagi.

Kakan Kemenag Padang Lawas, H. Abdul Manan, M.A yang didampingi Kasubbbag TU, Ahmad Saidi Hasibuan, S.Pd.I mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada Puskesmas Sibuhuan yang telah memberikan screening kesehatan yakni pelayanan deteksi dini dan pemeriksaan faktor resiko penyakit tidak menular di Kantor Kemenag Kab. Padang Lawas.

“Semoga seluruh ASN dan pegawai di Kemenag Kab. Padang Lawas bisa menjaga kesehatan dan mengantisipasinya sejak dini,” ujar H. Abdul Manan, M.A usai diperiksa tekanan darahnya.

Kakan Kemenag Padang Lawas juga tidak lupa menghimbau para ASN agar mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesadaran hidup sehat di masyarakat. Bukan hanya sebatas menerapkan budaya hidup sehat bagi diri sendiri namun juga memberikan teladan dan ikut menumbuhkan kesadaran di masyarakat akan pentingnya hidup sehat.” terang H. Abdul Manan.

Nur Salimah Munthe sebagai team medis Puskesmas Sibuhuan saat ditemui mengatakan tujuan kegiatan tersebut adalah untuk mendeteksi secara dini penyakit tidak menular yang sering teradi diusia 15 sampai 59 tahun, dikatakannya program ini bersifat promotif dan preventif karena untuk menjaga kesehatan agar tidak sakit itu lebih sulit dari pada mengobati yang terkena sakit. Dan juga lebih efesian dari pada mengobati.

“Untuk itu kami datang ke beberapa instransi yang ada diwilayah kerja kami Puskesmas Sibuhuan, diantaranya hari ini kami berikan layanan kepada ASN kantor Kemenag Kabupaten Padang Lawas, berupa pemeriksaan Tekanan Darah, asam urat, kolesterol dan konsultasi kesehatan,” papar Nur Salimah Munthe di sela-sela akhir kegiatan

“Dari hasil pemeriksaan, lanjutnya, ASN Kantor Kemenag Kabupaten Padang Lawas kebanyakan memiliki gejala kolesterol, asam urat dan hipertensi masih di taraf normal,” katanya

Nur Salimah Munthe menyebutkan bahwasanya pengecekan kesehatan ini seharusnya dilakukan minimal 1 tahun sekali. Kendala yang dihadapi, katanya antara lain  kurang aktifnya masyarakat terhadap keberadaan Posbindu. Masih sedikit yang aktif karena kurang menyadari manfaat dari pengecekan kesehatan ini.